Yuk, Wirausaha di Bisnis Syariah
DI MANA ada kemauan, di situ ada jalan. Begitu kesimpulan seminar bisnis syariah bertajuk Menciptakan Pengusaha Muda Melalui Bisnis Syariah, Minggu (5/4/2015) di auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Malangkucecwara, Malang.
Ternyata, niat yang kuat saja tak cukup karena bisa saja niat yang kuat itu keliru, yaitu berbisnis agar kaya raya. Padahal kaya tak menjamin seseorang bahagia. Jadi, niat kuat harus didampingi dengan niat baik yang hasilnya nanti tak sekadar mendapat harta melimpah, namun keluasan yang menjadikan seseorang bahagia.
“Jalan sesat memulai usaha adalah memikirkan uang,” ungkap Dr Imam Muhajirin El Fahmi SPd SH MM, pemateri acara memeringati dies natalis ke 44 STIE Malangkucecwara.
Hal tersebut memberi sinyal, bahwa yang terpenting bukan memikirkan laba karena bisa saja malah rugi terlebih dahulu. Bisnis itu seperti menanam pohon sedari bibit. Pasti ada tahapan-tahapan yang menjadikan pohon itu bertumbuh subur. Setelah niat baik, akan dikerucutkan lagi, yakni niat memberi kemanfaatan kepada orang sekitar.
Seperti pengalaman Ridwan Abadi yang berkolaborasi dengan Imam Muhajirin El Fahmi saat memaparkan materi menjual batagor Jepang. Rata-rata mahasiswa hanya memasak nasi dan membeli lauk di luar kos. Maka dari itu, batagor Jepang sebagai pilihan lauk bisa menjadi manfaat dengan membantu mahasiswa agar tidak repot-repot memasak lauk sederhana yang dijamin enak rasanya, contoh Ridwan Abadi.
Berminat merintis bisnis syariah?
OLEH: Mavalda Junia Sahanah, Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang
sumber: Surya Online, 15 April 2015