Pendampingan STIE Malangkucecwara Kuatkan Ekonomi Wisata Lokal di Warga Kampoeng Kajoetangan Heritage
STIE Malangkucecwara (ABM) terus berupaya memberikan kontribusi pada masyarakat, termasuk menguatkan ekonomi wisata lokal kepada warga Kampoeng Kajoetangan Heritage. Pendampingan yang melibatkan 20 perwakilan Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) ini berlangsung di Aula ABM Hub atau Inkubator Bisnis Kampus, Senin (27/6/2022).
Koordinator Ketua Kelompok Pengabdian Masyarakat Tim Kajoetangan STIE ABM, Ir Dwi Nita Aryani MM PhD menyampaikan kegiatan ini hari ini merupakan rangkaian pendampingan kepada masyarakat, utamanya Kampoeng Kajoetangan Heritage. Sekaligus bagaian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang pengabdian kepada masyarakat.
“Hari ini kegiatannya memberikan materi workshop tentang video editing dan pemilahan dana untuk kepentingan penjualan,” ujar Dwi Nita.
Pelatihan video editing, lanjutnya, diharapkan meningkatkan skill anggota pokdarwis agar lebih mudah dalam mempromosikan produk maupun Kampoeng Kajoetangan Heritage itu sendiri.
Harapannya, selain meningkatkan kunjungan wisata juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
“Dengan mereka memiliki keahlian untuk memfilmkan destinasi, produk atau kegiatan yang bagus di Kajoetangan diharapkan bisa ditampilkan di sosial media sehingga menarik wisatawan untuj masuk ke kampung wisata itu,” jelasnya.
Selain video editing, pihaknya juga memberikan pelatihan kepada warga terkait mengelola keuangan. Sehingga antara rana usaha maupun keluarga tidak tercampur dan bisa dikelola dengan sangat baik.
Ditambahkan Dwi Nita, pendampingan pada kelompok pokdarwis ini sudah berlangsung selama tiga tahun lalu. Berbagai pelatihan kerap kali diberikan oleh STIE Malangkucecwara sebelumnya.
Di antaranya, pelatihan foto produk, branding, marketplace, markerprice, memasak ontbijtkoek, menghitung harga pokok produksi dan sebagainya.
Hasilnya, masyarakat mulai mengenal marketing dalam dunia usaha maupun pariwisata dengan bertahap. Diantaranya meningkatnya kualitas rasa kue ontbijtkoek, pengemasan maupun tingkat penjualan dari marketplace.
Ke depan, pihaknya terus berupaya untuk melanjutkan proses pendampingan. Hal ini seiring dengan komitmen STIE Malangkucecwara yang ingin selaras dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Sehingga dapat meningkatkan branding Kampoeng Kajoetangan Heritage dan ekonomi warga di kawasan wisata.
“Ke depan, kami perlu gali lagi apa yang mereka butuhkan. Karena permasalahan di masyarakat berbeda, jadi kami menyesuaikan keburuhan mereka. Paling tidak mengarah ke marketing untuk mengundang wisatawan datang,” terangnya.
Reporter: Feni Yusnia
editor: jatmiko
Sumber: TuguMalang.id
You must be logged in to post a comment.