13 Kali Kampus ABM Raih Anugerah Kampus Unggulan dari LLDIKTI Jawa Timur
STIE Malangkucecwara (Kampus ABM) masuk jajaran kampus unggul. Hal ini dibuktikan dengan penghargaan yang diperoleh dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jawa Timur (Jatim), di mana ABM mendapatkan Anugerah Kampus Unggulan (AKU), beberapa waktu lalu.
Bukan pertama kalinya penghargaan tersebut diraih, ini yang ke-13 kalinya ABM mendapatkan AKU. ABM sendiri telah meraih AKU sejak 2008 lalu.
Ketua STIE ABM Drs Bunyamin MM PhD, menyampaikan, hal ini merupakan capaian yang menggembirakan. Akan tetapi, dalam prosesnya, tentunya tidaklah mudah untuk mempertahankan anugerah ini.
Berbagai upaya pengembangan di berbagai sektor kampus terus dilakukan. Baik itu pada sektor kelembagaan, kemahasiswaan, kurikulum, riset hingga pengabdian masyarakat.
“Tentu saja ini merupakan satu anugerah kampus unggulan spesial untuk kita. Karena apa? Kondisi lingkungan yang selalu berubah menuntut untuk perubahan yang transformatif setiap tahun dan berbeda sebelum-sebelumnya,” tuturnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, jika hal ini tentunya tak luput dari kerja keras seluruh civitas untuk berupaya memberikan yang terbaik. Tanpa kerjasama yang solid, tentunya hal ini akan sulit dicapai, terlebih lagi pada era penuh challenge seperti saat ini.
“Lakukan yang benar dan lakukan yang terbaik. Apapun yang terjadi, kami tidak akan pernah mengendorkan kualitas internal maupun eksternal,” terangnya.
Perlahan, saat ini ABM juga tengah berupaya untuk membidik akreditasi internasional. Untuk itu langkah-langkah konkrit diupayakan ABM untuk meriah akreditasi internasional, meskipun pihaknya sendiri tak terlalu memaksakan.
Beberapa langkah telah dilakukan, seperti membuka peluang kerja sama seluas-luasnya hingga berhasil mendapat banyak hibah internasional termasuk erasmus+ dari Uni Eropa.
“Kami akan terus melakukan tahapan yang lebih konkrit sejalan dengan visi misi dari civitas untuk menjadi perguruan tinggi yang berorientasi global,” bebernya.
Sementara itu, dalam AKU, beberapa indikator penilaiannya antara lain bidang kelembagaan dan kerja sama, bidang pendidikan dan tenaga pendidik, bidang riset pengembangan dan inovasi, serta bidang pembelajaran dan kemahasiswaan. Di samping itu, penerapan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka juga menjadi salah satu penilaian.
“Cash Flow kami tidak terganggu meskipun ada pandemi. Kami juga telah melakukan pertukaran mahasiswa ke luar negeri, mahasiswa mengajar, termasuk juga magang industri,” pungkasnya.
Sumber: MalangTimes
You must be logged in to post a comment.