STIE Malangkucecwara Lepas Sambut Mahasiswa Program MBKM
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkucecwara (ABM) mewujudkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalui Lepas Sambut Mahasiswa Program MBKM tahun 2021/2022 yang digelar Selasa pekan lalu (14/9/2021).
Ketua STIE Malangkucecwara Drs Bunyamin MM PhD menjelaskan pada semester ini, merupakan kali pertama kampus ABM melaksanakan MBKM. “Kami kemarin secara resmi menerima mahasiswa inbound istilah untum mahasiswa dari perguruan tinggi lain yang akan bekuliah di STIE Malangkucecwara, dan melepas mahasiswa outbound, anak didik kita yang akan menempuh pendidikan di perguruan tinggi lain,” ujarnya pada Rabu (22/9/2021).
Menurut Beni, sapaannya, kegiatan ini dalam rangka mendukung MBKM sekaligus memberikan pengalaman baru untuk para mahasiswa sehingga menjadi lebih berintegritas dan berwawasan luas.
“Ini merupakan kesempatan yang bagus untuk para mahasiswa yang masuk ataupun belajar di luar kampus untuk belajar. Dengan mereka mendapat kebebasan untuk memilih prodi serta mata kuliah yang berbeda, mereka akan punya banyak pengalaman, open mind, dengan kemungkinan adanya perubahan atau sesuatu yang berbeda di masa depan, ” jelas dia.
Apalagi, dalam program ini juga terdapat mata kuliah modul nusantara yang akan, diperoleh mahasiswa di berbagai perguruan tinggi, termasuk STIE Malangkucecwara.
Modul Nusantara sendiri, merupakan bagian dari program MBKM untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang kebhinekaan, wawasan kebangsaan dan cinta tanah air di perguruan tinggi yang ditempati. “Di STIE Malangkucecwara diadakan setiap hari Sabtu dan Minggu. Sebelumnya kita buatkan video tentang sejarah dan keberagaman budaya Malang untuk menjembatani via daring. Seperti Museum Brawijaya, Vihara dan Klenteng. Bahkan kita juga undang guide-nya langsung untuk ikut menjelaskan. Saat lepas sambut kemarin juga kita tampilkan tari bapang sebagai pengantar,” urai Beni.
Lebih jauh, kegiatan ini juga mendukung mahasiswa dalam mengembangkan soft skill maupun hard skill-nya. Mengingat sebagai calon lulusan S1, mahasiswa STIE Malangkucecwara dibentuk untuk menjadi pemimpin. Maka harus mempunyai banyak pengalaman dari berbagai suasana dan aspek.
“Kami selalu punya target untuk bisa berpartisipasi di MBKM ini dengan jumlah partisipasi yang lebih meningkat. Dengan adanya pengalaman pertama ini, diharapkan akan membawa angin segar tentang kisah mereka, sehingga menjadi motivasi kepada teman-teman lainnya untuk berpartisipasi di MBKM ini,” tukas dia
Sementara itu, Person in Charge (PIC) MBKM STIE Malangkucecwara Dra RR Widarnani Pudjiastuti Ak MSi memaparkan, lepas sambut itu diikuti oleh sejumlah mahasiswa yang turut serta dalam program MBKM.
Ialah studi bahasa jepang secara online di Kanda University of Internasional Studies Jepang diikuti 4 mahasiswa. Kemudian, program Magang Merdeka diikuti oleh 3 mahasiswa, Kampus Mengajar diikuti oleh 6 orang mahasiswa.
Serta program pertukaran Mahasiswa Merdeka dalam Negeri yang diikuti 53 mahasiswa. Terdiri dari 24 mahasiswa inbound dari 7 perguruan tinggi di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Bali yang ditempatkan di STIE Malangkucecwara. Selanjutnya, 26 mahasiswa outbound yang ditempatkan di 5 perguruan tinggi di Bali, NTT, dan NTB. Juga 3 mahasiswa lagi, berasal dari Universitas Katolik De La Salle Manado yang turut mengikuti pembelajaran daring di kampus ABM.
Sejatinya, pertukaran pelajar dengan Jepang sudah dilakukan STIE Malangkucecwara sebelum adanyaa program MBKM. Kendati demikian, bertambahnya program MBKM ini dinilai dapat menjaring lebih banyak lagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan.
“Untuk Magang Merdeka mereka ditempatkan di berbagai BUMN, dan Kampus Mengajar mereka di tempat di berbagai SD terutama di Malang Raya. Semua melalui tahap seleksi oleh Kemendikbud,” tambahnya
Nantinya, sesuai dengan aturan dari Kemendikbud, mata kuliah yang dipilih oleh mahasiswa dalam prgram MBKM harus dikonversi sebanyak 20 sks dan dilaksanakan selama kurun waktu satu semester kedepan.
Dengan demikian, selain mendapat wawasan luas, mahasiswa juga tidak terpaku dan terkungkung dalam kampusnya sendiri. “Jadi bisa mencari ilmu kemana saja, pergaulannya luas, khususnya di pertukaran mahasiswa ini ada pesan budayanya, semisal untuk mahasiswa agat mau berbaur dengan teman-teman di pulau lain dari suku dan budaya yang beda pula,” tutup Kaprodi Akutansi STIE Malangkucecwara ini.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Soejatmiko
Sumber: Tugu Malang
You must be logged in to post a comment.