Pasang Alarm Waspada Covid-19, Publik Diminta Tidak Lengah
TIMESINDONESIA, MALANG – STIE Malangkucecwara (Kampus ABM) menggelar webinar edukasi tentang bahaya Covid-19 kepada civitas akademika dan masyarakat umum. Diskusi berlangsung virtual via aplikasi Zoom dan YouTube, Jumat (15/1/2020).
Diketahui, kasus penyebaran Covid-19 di Indonesia terus melonjak beberapa pekan terakhir. Satu kasus di Kota Malang, misalnya, per 15 Januari 2021, ada penambahan kasus harian sebanyak 79 orang (total 4.519) dengan pasien meninggal 426 (bertambah 4 orang).
Bertajuk ‘Jangan Lengah! Covid-19 Masih Ada di Sekitar Kita’, webinar diisi oleh Tim Satgas Internal dari STIE Malangkucecwara dr Danny dan para penyintas Covid-19.
Dokter Danny bercerita bahwa dirinya pernah terkonfirmasi positif Covid-19 dan kini telah sembuh. Ia sempat heran karena protokol kesehatan Covid-19 selalu dijaga dengan ketat. Hal lainnya yang membuatnya heran, adalah usianya juga masih muda dan tergolong rajin olahraga. Bahkan, untuk menjaga kesehatan dirinya tidak merokok.
“Namun ya memang takdir kena Covid-19. Waktu itu muncul gejala demam. Demamnya kayak meriang gitu. Karena masa pandemi, sesuatu yang berhubungan dengan flu, saya anggap ini Covid. Sebelum saya tes, saya putuskan langsung isolasi mandiri. Kemudian saya lakukan tes PCR. Keluhan saya demam menggigil, keluhannya mirip tipes dan demam berdarah,” bebernya.
Dokter Danny sempat dirawat di salah satu rumah sakit. Selama dirawat, ia berkisah jika gejala itu tetap muncul. Badannya terasa sangat sakit.
“Saya juga heran kok bisa sampai seperti ini karena saya masih muda ya. Hari ke-17 saya baru negatif Covid-19 berdasarkan hasil swab PCR,” urainya.
Ia mengimbau kepada masyarakat, siapapun dan usia berapapun, untuk tetap waspada kepada Covid-19. Sebab, setiap orang berpotensi terpapar.
Dijelaskannya, ketika dirawat, aktivitas yang dilakukan sebatas olahraga kecil dan melakukan caring alias berjemur di bawah terik matahari.
“Jaga kesehatan kita. Jangan patah semangat meski divonis positif Covid-19. Ketika kita dinyatakan negatif, jangan langsung melakukan aktivitas berat. Karena badan kita sedang melakukan healing atau penyembuhan,” pesannya.
Sementara itu, Pembantu Ketua (Puket) III STIE Malangkucecwara, Kadarusman, menuturkan hingga saat ini, kampus ABM terus melakukan upaya pencegahan terhadap potensi penyebaran Covid-19 dengan cara menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dengan ketat.
“Kita punya concern tinggi terhadap pendidikan. Kami tidak bosan memberikan edukasi kepada civitas akademika dan masyarakat umum untuk menjaga protokol kesehatan. Kami ingin menjaga semua,” tandasnya.
Kampus ABM, lanjutnya, merupakan bagian dari Indonesia yang setiap saat ingin hadir memberikan kontribusi berupa solusi di tengah kondisi sulit ini.
Di Kampus ABM, setiap karyawan maupun dosen struktural yang wajib datang ke kantor, harus menyertakan surat keterangan negatif berdasarkan tes SWAB PCR.
“Bagi siapapun yang pernah bepergian ke luar kota, wajib membawa surat itu. Kalau tidak, ya tidak bisa beraktifitas di dalam kampus,” tuturnya.
Kebijakan ini berlaku bagi seluruh civitas akademika STIE Malangkucecwara tanpa terkecuali. Semua wajib patuh dan disiplin protokol kesehatan Covid-19.
Senada dengan Kadarusman, Kepala Bagian Humas, Benita Rachmania, menambahkan bahwa tim satgas internal kampus telah dibentuk sejak awal mula adanya Covid-19.
“Misalnya kami diminta untuk kuliah tatap muka, kami siap karena kondisi lingkungan kampus kami mendukung. Namun, kami tidak bisa mengontrol ketika mahasiswa berada di luar kampus. Apalagi mahasiswa kami dari 17 provinsi, dari kota kabupaten yang berbeda-beda,” imbuhnya.
STIE Malangkucecwara atau Kampus ABM kata perempuan yang disapa Nia itu disebutkan selalu memaksimalkan upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Setiap 2 hari, titik-titik tertentu di lingkungan kampus disemprot disinfektan terutama ruang pelayanan publik.
sumber: timesindonesia.co.id
You must be logged in to post a comment.