11 Kali Kampus ABM Raih Anugerah Kampus Unggulan
Rentetan prestasi berhasil diraih STIE Malangkuçeçwara (Kampus ABM) sepanjang tahun 2019, mulai dari masuk dalam 100 Perguruan Tinggi Terbaik seIndonesia, yang berhasil dipertahankan selama 4 tahun berturut-turut, sampai kemudian berhasil meraih AKU (Anugerah Kampus Unggulan).
Kampus ABM tahun ini memperoleh kembali penghargaan Anugerah Kampus Unggulan 2019 dari LLDIKTI (Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi) VII KEMENRISTEKDIKTI (KEMENDIKBUD) Wilayah Jawa Timur. Anugerah Kampus Unggulan yang diselenggarakan setiap tahun ini menjadi tolok ukur kualitas perguruan tinggi dalam menjalankan program yang telah direncanakan. Penghargaan tersebut diraih Kampus ABM selama 11 tahun berturut-turut sejak tahun 2008.
Kepala LLDIKTI wilayah VII Jatim, Prof Dr Ir Suprapto DEA memberikan Penghargaan Anugerah Kampus Unggulan 2019 untuk Kampus ABM diterima oleh Plh. STIE Malangkuçeçwara Dra. Tutik Arniati , Ak., M.M., CA. CPA dalam Rapat Kerja Pimpinan Perguruan Tinggi (Rakerpim-PT) di Kota Batu, Jumat (30-31 Oktober 2019). Rakerpim-PT ini juga dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M. Si, Walikota Batu Hj. Dra. Dewanti Rumpoko, jajaran KEMENRISTEKDIKTI dan LLDIKTI, 17 Pemimpin Perguruan Tinggi Negeri dan 328 Pemimpin Perguruan Tinggi Swasta yang ada di Lingkungan LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur.
“Pembelajaran inovasi teknologi dibidang pendidikan sangat dibutuhkan, tidak hanya proses pembelajaran formal melainkan juga disampaikan secara online, yaitu metode tatap muka ruang kelas dikombinasikan dengan aktivitas bermedia digital. Di Kampus ABM, proses pembelajaran formal tersebut diimbangi juga dengan pengembangan karakter mahasiswa yang tertuang dalam ATTITUDE (Appreciative, Thounght, Teamwork, Integrity, Time Management, Usefullness, Endless Learning)”, ujar Ibu Dra. Tutik Arniati, Ak, MM.
Dalam acara penganugerahan tersebut, Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur Prof. Dr. Suprapto, DEA. menyatakan bahwa tantangan pendidikan tinggi ke depan semakin berat. “Perguruan tinggi tidak hanya dituntut melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi “Business as usual”, tetapi untuk terus menerus melakukan peningkatan penyelenggaraan Pendidikan Tinggi sesuai dengan tuntutan era Revolusi Industri 4.0,” ungkap Kepala LLDIKTI Wilayah VII.
Kampus ABM dalam meningkatkan kualitas perguruan tinggi mengikuti tuntutan era revolusi industry 4.0 telah melakukan inovasi pengembangan metode pembelajaran baik dari segi kemudahan akses materi pembelajaran, konsultasi bimbingan, komunikasi antar seluruh civitas akademika, serta urusan administrasi yang bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi karakteristik millenial yang serba ada dan mudah.
“Pada era revolusi industry 4.0 selain menerapkan pembelajaran inovasi di bidang teknologi pendidikan berbasis IT, ada beberapa parameter yang kita jaga agar tetap baik dan terus berkembang. Aspek-aspek tersebut menyangkut tata kelola, kemahasiswaan, penelitian dan pengabdian, serta pendidikan dan pengajaran. Di era 4.0 tidak jarang juga aspek manusia atau human touch jarang disinggung sebagaimana aspek manusia merupakan pengembang dan pengguna teknologi. Dengan attitude, which is human touch, kemajuan teknologi akan dikembangkan dan digunakan agar tidak berseberangan dengan nilai yang terkandung dalam attutide tersebut, melainkan justru memberikan penguatan”, pungkas Drs. Bunyamin, M.M., Ph.D, Ketua STIE Malangkuçeçwara.
“Kampus ABM memiliki harapan agar karakteristik millenial yang kurang seperti mudah bosan, instant, kurang berperasaan, dan sebagainya dapat dikurangi atau bahkan diminimalisir dengan adanya human touch tersebut, yaitu nilai-nilai yang berada di dalam ATTITUDE”, imbuh Pak Beni, sapaaan akrab Ketua Kampus ABM yang saat ini berada di Australia.
referensi: https://www.kopertis7.go.id/beritaDetail.php?id=209
You must be logged in to post a comment.