LPPM STIE Malangkucecwara, Bekali Akuntansi KPM PKH Kecamatan Pujon
MALANG – 29 anggota Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang mendapatkan pelatihan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIE Malangkucecwara Malang (ABM), Sabtu (20/4) lalu.
Para peserta yang tergabung dalam kelompok KPM PKH Ngrumat Emak ini, diberikan beberapa materi dasar tetang akuntansi. Sebagai tambahan wawasan bagi para peserta yang dalam waktu dekat akan menjalankan usaha bersama dengan konsep e-Warung.
Hari Sayogo, Pendamping KPM PKH mengatakan, selama ini anggota binaannya masih lemah kemampuan administrasinya. Dia dan Lesi Mustiha selaku supervisor berinisiatif mengadakan acara pelatihan bekerjasama dengan STIE Malangkucecwara.
“Kendala terbesar mereka selama ini terkait administrasi, terutama tentang tata kelola keuangan,” ujar Hari Sayogo.
Dijelaskannya, KPM PKH Ngrumat Emak merupakan salah satu PKH yang menerima bantuan dana hibah dari Menteri Sosial. Bantuan tersebut tidak akan bisa dikembangkan dengan baik tanpa kesiapan SDM yang mumpuni. Rencana menjalankan Usaha Bersama dalam bentuk e-Warung harus diimbangi dengan kesiapan para pelakunya.
“Kalau hanya diberikan dana tapi ilmunya tidak punya kan tidak akan berkembang,” terangnya.
Kepala LPPM STIE Malangkucecwara Malang Dra. Siti Munfaqiro, M.Si mengatakan, Desa Ngroto sudah menjadi desa binaan kampus ABM selama kurun waktu lima tahun. Sebelumnya sudah beberapa kali dilaksanakan kegiatan pembinaan untuk pemberdayaan SDM di desa tersebut. Seperti motivasi, public speaking, manajemen keuangan keluarga dan UMKM. “Desa Ngroto merupakan salah satu dari desa yang kami bina. Kami melihat ada potensi SDM yang sayang kalau tidak dikembangkan,” ujar Riroh, sapaannya.
Selama pelatihan peserta juga melakukan praktik dengan didampingi oleh para dosen. “Wawasan ini sangat penting agar setiap saat mereka mengetahui posisi keuangan dari usaha yang dijalankan,” terangnya. Beberapa materi yang diberikan kepada para peserta pelatihan, antara lain konsep kesatuan usaha, laporan keuangan, buku besar dan laporan laba rugi.
Menurut Riroh, dalam menjalankan usaha bersama masing-masing anggota perlu mengetahui posisi keuangan perusahaan. Agar ada transparansi keuangan sehingga terhindar dari rasa curiga satu sama lain. “Kalau semua anggota mengerti sistem keuangan yang dijalankan dan masing-masing terbuka maka saya yakin tidak ada masalah,” ungkapnya.
Ia menambahkan kegiatan pelatihan tersebut merupakan bagian dari tugas pengabdian dosen dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. STIE Malangkucecwara yang memang dikenal publik sebagai kampus yang konsen di bidang manajemen dan akuntansi selalu diharapkan memberikan sumbangsih yang positif terhadap kemajuan ekonomi masyarakat. “Sudah banyak UKM yang kami bina, semoga dengan kerjasama ini semuanya bisa berkembang dengan baik,” harapnya. (imm/adv/aim)
Sumber: Malang Post, 22 April 2019
You must be logged in to post a comment.