Ini Kreasi dan Inovasi Tim PKM 2018 dari Kampus ABM
STYLISH: SPOCHelmet dikemas dalam tas yang modis dan eye catching.
Anda mungkin sering dibuat kesal saat helm basah, bahkan jadi berbau gara-gara kehujanan. Nah, jas helm kreeasi dari kelompok mahasiswa Malangkucecwara ini bisa menjadi solusinya. Kreasi itu diberi nama SPOCHelmet. Bentuknya sepeti tas ransel yang stylish.
SPOCHelmet bisa melindungi helm dari air hujan, terutama di bagian busanya. Produk ini juga dilengkapi gantungan masker dan gantungan kacamata hitam. SPOCHelmet dibuat oleh kelompok PKM-Kewirausahaan STIE Malangkucecwara. Kelompok itu diketuai Rahmat Fauzi dan dibimbing Ir Dwi Nita Aryani sebagai dosen pembimbing. Adapun, kelompok ini beranggotakan Yanda Octaviani, Rizqi Kurrahman, M Yaqub, dan Sekar.
Kreasi SPOCHelmet itu mendapatkan pembiayaan dari program Simbelmawa Kemenristekdikti 2018. “Kami membuat jas hujan helm ini setelah mendengar keluhan dari pengendara Ojek online. Mereka mengeluh karena helmnya lembab setelah kehujanan. Bahkan sampai bau. Kondisi itu kadang membuat orang batal memesan Ojek online,” jelas Rahmat.
Selain melindungi dari hujan, SPOCHelmet juga membuat pemilik bisa membawa helmnya ke mana-mana. Misalnya masuk ke kafe, supaya helmnya tidak hilang di tempat parlar. (*/cl/mf)
4.AM-PEN, Ballpoint Multifungsi
Upaya mahasiswa STIE Malangkucecwara yang mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKWI) bidang kewirausahaan untuk membuat produk sekreatif mungkin patut diacungi jempol. Termasuk kreasi dari lima mahasiswa STIE Malangkucecwara, yakni Candra Putra Yudha (ketua), Tirza Yudith, Alifia Kartika, Fransisca Ayu, dan Uswatun Hasanah.
Di bawah bimbingan dosen Uke Prajogo STP MM, mereka membuat sebuah produk yang diberi nama 4.AM-PEN. Apa itu 4.AM-PEN? Produk ini berbentuk seperti ballpoint kebanyakan. Tapi, fungsinya lebih banyak. Tak hanya berfungsi sebagai ballpoint, 4.AM-PEN juga bisa jadi eyeliner, eyebrow, dan liptint. Ini bisa jadi solusi bagi perempuan yang tidak ingin ribet membawa banyak peralatan.
“Alat ini cocok bagi perempuan yang sibuk, tapi ingin selalu tampil cantik,” ujar Candra. Lebih lanjut Candra menjelaskan, untuk mengembangkan 4.AM-PEN, pihaknya mendapatkan support pendanaan dari Kemenristekdikti, yakni melalui PKM-Kewirausahaan. (*/c2/mf)
Baca Alquran kapan pun dan di mana pun dengan BBA-Q
Di pasaran, ada beragam jenis dan model tas yang beredar. Tapi, tak banyak tas khusus untuk Alquran yang tersedia. Nah, peluang ini dibaca empat mahasiswa STIE Malangkucecwara, Sukron Ma’mun (ketua), Uswatun Hasanah, Jihan Nurfaiza, dan Risa Lailatul Hijriyah. Di bawah bimbingan dosen Drs Anang Amir Kusnanto MM, mereka merancang BBA-Q (Beauty Bag Al Qur’an).
Produk itu berupa tas yang fungsi utamanya sebagai wadah Alquran maupun buku, juga meja baca (dampar/kartel). Tapi, bisa pula menjadi tempat menyimpan kacamata, uang, maupun telepon genggam. “BBA-Q ini praktis dan fleksibel. Orang bisa membaca Alquran di mana saja,” kata Sukron. Dia menyatakan, BBA-Q tak hanya diperuntukkan bagi santri. Tapi, juga untuk masyarakat umum.
Lebih lanjut Sukron menyatakan, BBA-Q merupakan bagian dari PKM-Kewirausahaan STIE Malangkucecwara. “Awalnya kami mengajukan proposal kepada pihak kampus. Setelah melalui
proses seleksi dan revisi, proposal kami lolos dan diajukan pada Kemenristekdikti,” pungkas dia. (*/c2/mf)
Gantungan Kunci Anti Hilang
Square Card Founder (SCF) karya kelompok mahasiswa STIE Malangkucecwara bisa jadi solusi bagi mereka yang sering lupa menaruh barang. Terutama kunci kendaraan bermotor.
SCF berbentuk seperti gantungan kunci. Produk ini dilengkapi déngan remote dan sensor alarm. Fungsinya adalah mendeteksi keberadaan barang yang hilang. Seperti diketahui, kreasi SCF ini merupakan bagian PKM-Kewirausahaan dari Kemenristekdikti. Ada empat mahasiswa yang menjadi bagian tim SCE Mereka adalah Alfando Rahmansyah (ketua), Ayniyatul Rohmatillah, Steven Lee, dan Jihran Yusril. Sementara yang menjadi dosen pembimbingnya adalah Enggar Nursasi.
“Frekuensi gelombang antara 5-10 meter,” ujar Alfando. Adapun, bagi mahasiswa PKM-Kewirausahaan ABM – nama lain STIE Malangkucecwara -, program tersebut menjadi cara untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship. “Ini juga menjadi keuntungan bagi para mitra yang tergabung dalam program,” pungkas dia. (*/cl/mf)
Oleh-Oleh Sam, Aplikasi E-Commerce
MALANG KOTA- Sentra perajin keripik tempe Sanan menjadi salah satu ikon Kota Malang. Sayangnya, di sentra tersebut belum banyak perajin yang menerapkan e-commerce dengan efisien.
Berangkat dari masalah itu, sekelompok mahasiswa STIE Malangkucecwara berupaya mencari solusi. Kelompok yang diketuai Adelia Hayundari ini beranggotakan Rahmat Fauzi (keduanya dari jurusan akuntansi angkatan 2014), Zuhrotul Laili (jurusan akuntansi 2016), Vivi Dwi
Anggraini, danAnggada Ramadhan (keduanya dari jurusan manajemen angkatan 2017), serta dibimbing oleh Bpk Prajogo STP MM dalam membuat aplikasi e-commerce.
Aplikasi berbasis Android itu diberi nama ”Oleh- Oleh Sam” (Omah Oleh-Oleh Sanan Malang). Aplikasi itu menda patkan sokongan dana dari
program Simbelrnawa Kemenristekdikti tahun 2018. “Aplikasi ini memudahkan mitra dalam melakukan penjualan secara online, mempercepat proses pengiriman, serta pemesanan dengan metode zona kurir. Dampaknya, penjualan lebih efektif dan efisien sehingga omzet meningkat” kata Adelia. (*/cl/mf)
Download dan Install Aplikasi Oleh Oleh Sam (Android)
sumber: Radar Malang
You must be logged in to post a comment.