Program Pendidikan Unggulan, Antarkan STIE Malangkucecwara Duduki Top 58 Kampus Terbaik se-Indonesia
MALANGTIMES – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkucecwara selama ini kental dengan program unggulannya.
Tak heran bila kampus bernuansa green campus ini berhasil menduduki peringkat top 58 dari 100 Perguruan Tinggi Indonesia Non Politeknik Tahun 2017 yang secara resmi ditetapkan Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Ketua STIE Malangkucecwara Malang Drs Bunyamin MM PhD menjelaskan program-program unggulan yang dilakukan STIE Malangkucecwara yakni meningkatkan kualitas, baik kualitas kelembagaan, Sumber Daya Manusia, kegiatan kemahasiswaan, serta kualitas penelitian dan publikasi ilmiah.
“Program penguatan itulah mengantarkan kami berhasil meraih prestasi yang tentunya diawali dengan proses kerja keras bagaimana mencetak civitas akademika yang berpikiran global dan berdaya saing,” kata Bunyamin kepada MalangTIMES, Selasa (29/8/2017).
Bunyamin menerangkan program unggulan bidang penelitian dan publikasi ilmiah yakni dosen pengajar di kampus sekitar 30 persen dari 60 dosen bergelar Strata II.
“Kita juga memprogramkan pertukaran dosen dengan kampus di luar negeri untuk penjajakan dan menjalin kerjasama yang baik, terutama bidang pendidikan,” paparnya.
Dalam hubungan internasional, pihaknya menjalin kerjasama dengan Jepang yang sudah berjalan selama 17 tahun untuk pertukaran mahasiswa.
“Selama itu kami sudah melakukan pertukaran mahasiswa ke Jepang yang sekarang sudah berjalan 3 tahun. Akhir bulan ini ada dua mahasiswa akan berangkat ke sana,” tuturnya.
Kemudian, ada program pertukaran mahasiswa Jepang melakukan studi banding di STIE Malangkucecwara untuk belajar budaya dan bahasa.
“Ada 30 mahasiswa Jepang belajar di sini dalam jangka waktu satu bulan. Adapun program reguler mahasiswa Jepang belajar tentang budaya dan bahasa di sini sampai 2 semester,” akunya.
Kerjasama yang sudah dijalin kampus yang berada di Jalan Terusan Candi Kalasan, Blimbing, Kota Malang ini diantaranya dengan perguruan tinggi Australia dan Jepang. Kemudian, program pengabdian masyarakat Iptek Bagi Masyarakat dan Wilayah (IBM) sudah digencarkan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat di wilayah tersebut.
Dia mencontohkan program-program yang didanai Dikti antara mahasiawa dengan dosen mengembangkan suatu alat yang manfaat bagi warga yang mengembangkan UKM mandiri.
“Kita sudah mengembangkan peralatan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Kita bekerjasama tingkat kelurahan se-Malang Raya, bahkan keluar daerah seperti di Tulungagung, Ngawi kita menciptakan alat pembuat tepung dari singkong untuk pembuatan kue,” beber dia.
Pembuatan alat itu, tercetus dari mahasiwa dan dosen yang melakukan pengabdian masyarakat dengan melihat apa yang menjadi kekurangan di wilayah itu.
“Kami melihat warga di sana membuat tepung dari singkong masih manual, maka dana hibah dari Dikti kita manfaatkan untuk membantu mereka dengan alat berteknologi agar lebih mudah memproduksi olahan makanannya,” urainya.
Lebih lanjut Bunyamin menerangkan untuk bidang kemahasiswaan pihaknya kerap mengikuti beragam perlombaan soft skill dan profesi jurusan Akuntansi dan Manajemen baik skala nasional maupun internasional.
“Kami membangun mahasiswa untuk memiliki tata nilai unggul Attitude, Apreciatif, Team Work, Thought, Integrity, Time Management, Usefullness, Dedication dan Endless Learning,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu mahasiswa Jurusan Akuntansi STIE Malangkucecwara, Rino Rahardian mengatakan dirinya merasa bangga kampusnya meraih peringkat 58 perguruan tinggi terbaik di Indonesia.
“Kalau prestasinya naik dari 93 ke 58 itu tingkatan naiknya banyak sekali mas. Saya pasti bangga dan berharap bisa menjadi kampus percontohan yang mencetak lulusan berkualitas,” ujarnya.
Sumber: Malang Times