Mahasiswa Asing Dikenalkan Transportasi Mikrolet
MALANG- STIE Malangkucecwara Malang (ABM) mendapatkan tugas khusus dari pemerintah RI dalam program Darmasiswa RI. Ada tiga orang mahasiswa asing dari Amerika dan Jepang yang akan dititipkan kepada ABM untuk dikenalkan budaya dan bahasa Indonesia. Mereka akan belajar di Malang selama satu tahun dan kemudian kembali ke negaranya untuk mempromosikan budaya Indonesia.
Karena akan tinggal selama satu tahun, ABM berencana mengenalkan banyak hal mulai dari wisata, budaya, bahasa hingga adat istiadat. Termasuk kebiasaan umum warga Malang yang biasa menggunakan mikrolet sebagai angkutan umumnya.
”Karena mereka akan tinggal satu tahun di Indonesia, jadi harus belajar naik mikrolet, cara menyetopnya dan bayar ongkosnya,” ungkap Kepala Program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) ABM kepada Malang Post.
Untuk melakukan hal tersebut, ada tutor sebaya yang akan mendampingi mahasiswa asing tersebut. Kebetulan juga, dua dari tiga mahasiswa asing tersebut adalah mahasiswa program ISP MCE yang bekerja sama dengan Kanda University Jepang.
Program lainnya yang akan dilaksanakan adalah kunjungan ke lokasi wisata yang populer seperti Karangkates dan Blitar. Mahasiswa asing akan diajak ke makam Bung Karno yang menjadi favorit wisatawan. Keindahan alam Indonesia seperti Bromo juga akan menjadi salah satu tujuan mereka. Rencananya, mahasiswa asing ini akan dihadapkan dengan warga Tengger yang bahasanya tentu akan sangat berbeda dengan bahasa Indonesia baku yang biasa mereka jumpai di kampus.
”Mereka harus belajar bagaimana bahasa Indonesia sehari-hari yang umum dipakai warga, karena akan berbeda tingkatannya dengan yang biasa kita kenalkan di pembelajaran,” ucapnya.
Selain itu, ABM juga berencana mengajak mahasiswa asing ini untuk mengikuti beberapa upacara hari besar nasional. Diantaranya Sumpah Pemuda dan Kebangkitan Nasional.
”Sebenarnya kami ingin mengajak mereka ikut upacara 17 Agustus, tapi Juli program ini sudah berakhir,” ungkapnya.
Disinggung tentang apa yang membuat mahasiswa asing ini tertarik belajar bahasa Indonesia, menurut Suprapti, karena menganggap bangsa ini cukup penting. Bagi orang Jepang misalnya, ada banyak perusahaan Jepang yang kini berdiri di Indonesia dan membutuhkan tenaga kerja dari negaranya sendiri. Selain itu, banyaknya destinasi wisata yang menarik juga menjadi alasan mereka ingin bisa bahasa Indonesia.
”Ada mahasiswa kami dari Jepang yang mengaku ingin keliling Indonesia, karena itu dia merasa harus belajar bahasa negara kita,” pungkasnya. (oci)