Gandeng Delapan Kampus, Sinergikan Posdaya
MALANG – Ketua Yayasan Damandiri, Prof H. Haryono Suyono salut dengan program-program inovatif yang dilakukan Pemkab Malang, dalam pengentasan kemiskinan melalui Pos Pemberdayaan Masyarakat (Posdaya). Bupati Malang, H. Rendra Kresna juga dianggap berhasil dalam program inovatif untuk menekan kematian ibu hamil dan melahirkan.
Salah satunya, dengan penandatanganan buku program inovatif Pemkab Malang melalui ‘Contra War’ (contraceptive for women at risk) dan SKS (surveilans keluarga sejahtera) oleh Haryono Suyono melalui Badan Keluarga Berencana (BKB) Kabupaten Malang. Hal itu diakuinya, saat menghadiri Gumebyar Posdaya tahun 2015 yang berlangsung di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Rabu pagi kemarin. Haryono pun tertarik untuk menjadikan Kabupaten Malang sebagai pelopor program inovatif dalam menekan kematian ibu hamil dan melahirkan.
“Pemerintah tugasnya tidak hanya membangun rakyat, melainkan juga membangun bersama rakyat. Mari melalui Posdaya ini, mari kita bersama-sama menjadikan masyarakat Indonesia sehat dan sejahtera,,” ucap Haryono yang didampingi Bupati Malang, H. Rendra Kresna.
Tidak hanya program unggulannya saja, Haryono juga mengapresiasi langkah Bupati Malang, H. Rendra Kresna yang menggandeng delapan perguruan tinggi tentang Program Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat melalui Posdaya dalam bentuk KKN Tematik Posdaya. Delapan perguruan tinggi itu antara lain, STAI-NU Karangploso, STIE Malang Kucecwara, Universitas Trunojoyo Bangkalan, STIEKN Jayanegara Malang, STIKES Maharani, Universitas Widyagama, Universitas Raden Rahmat Kepanjen Malang dan Universitas Kanjuruhan Malang.
“Pak Bupati, saya mau tanya ini. Dalam pertemuan ini, anda mengundang tujuh rektor dari perguruan tinggi. Apa tidak takut, jika kinerja anda nanti dikritik oleh mahasiswa atau dosen-dosen perguruan tinggi mereka,” tanya Haryono membuka dialog dengan melibatkan seluruh peserta.
Mendapat pertanyaaan pembuka, Rendra pun menjelaskan, bahwa yang dilakukan pemerintah tidak hanya terpaku pada program. Namun, pada aksi nyata di lapangan. Sehingga, selama kritik itu membangun dan bagus, maka menjadi evaluasi untuk kinerjanya.
“Kalau kita bekerja hanya menerima laporan, pasti semuanya akan dilaporkan baik. Namun, jika itu muncul kritik dan sifatnya membangun, tentu akan lebih bagus. Karena, apa yang dilakukan adalah aksi nyata. Pemkab Malang melalui Posdaya siap terus bertekad mengubah warna merah (masyarakat miskin, Red) menuju warna kuning (sejahtera, Red),” tegas bupati Malang.
Kepala Badan Keluarga Bencana, dr Hadi Puspita, menyebut siap melaksanakan mandat tersebut. Contra War sejatinya adalah program unggulan kesehatan Kabupaten Malang, yakni program Surveilans Epidemiologi Terpadu Berbasis Masyarakat (Sutera Emas) yang dijalankan sejak tahun 2009.
“Leading sector Posdaya ini adalah seluruh SKPD. Khusus untuk surveilans ini merupakan inovasi informasi kesehatan dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Melalui program ini, diharapkan terjadi peningkatan kesehatan ibu dan anak, gizi masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit menular serta pemberdayaan perempuan di bidang kesehatan,” pungkasnya. (sit/aim)