Andalkan Agribisnis jelang ASEAN Economic Community
Malang kota – Pada 2015 nanti Indonesia akan menghadapi pasar bebas ASEAN (Association of south east asian nations) atau penyatuan masyarakat ekonomi atau ASEAN economic community/AEC . Tapi harus diakui melihat kondisi sekarang Indonesia masih belum siap menghadapi AEC .
Itulah yang disampaikan ketua Center of Accounting Business Management (CABM) STIE Malangkucecwara DR Yupono Bagyo, MS, CRHP mengatakan dari SDM (sumber daya manusinya)-nya saja, Indonesia belum siap untuk menghadapi AEC.”Kinerjanya masih sangat rendah. Karena itu, selama ini banyak penanaman modal asing yang nggak mau ke Indonesia”, kata Yupono, dalam seminar bertema tantangan tantangan perekonomian Indonesia dalam menghadapi ASEAN Economic Community 2015, di STIE Malangkucecwara kemarin (17/1).
Karena itu sektor ini perlu mendapatkan perhatian tinggi dari pihak. Seperti dari sektor pendidikan misalnya “Harus dipikirkan bagaimana melatih soft-skill-nya, attitude-nya”, kata dia. Kemudian, ia juga berharap pada peran pemerintah, baik pusat maupun yang ada di daerah.
Salah satunya adalah terkait birokrasi, yang dianggap terlalu panjang saat ini. “Untuk pengurusan bisnis misalnya, panjang sekali alurnya,” kata dia. Ia pun berharap, pengurasan izin-izin bisnis bisa lebih diringkas, atau diterapkan system satu pintu. Pesiapan AEC harus dipikirkan dengan cepat. “Sebab penerapanya sudah tidak bisa ditunda lagi,” kata Yupono.
Sementara itu, pada acara yang sama Viroj Naranong, PhD, director Thailand development research institute mengatakan bahwa Thailand sudah mempersiapkan diri jelang AEC. Salah satunya adalah terus menggenjot ekspor sejumlah komoditi.”Kami mengandalkan sektor agribisnis, terutama beras. Dan itu sudah berhasil,” kata dia (muf/lia)
You must be logged in to post a comment.