Meningkat, Penerima Bidikmisi ABM Jadi 146 Mahasiswa
MALANG- STIE Malangkucecwara Malang (ABM) mendapatkan kepercayaan besar dari pemerintah untuk mengelola beasiswa bidikmisi. Kalau tahun lalu jatah kuota bidikmisi untuk ABM hanya 4 mahasiswa, sekarang menjadi 146 orang.
“Kami berharap semakin banyak mahasiswa yang tidak mampu bisa kuliah, karena program ini merupakan langkah untuk memutus mata rantai kemiskinan dengan pendidikan yang berkualitas,” ungkap Pembantu Ketua 3 Bidang Kemahasiswaan ABM, Kadarusman MM kepada Malang Post.
Sebelumnya, pemerintah memang telah menjanjikan peningkatan jumlah kuota bidikmisi di perguruan tinggi swasta (PTS). Tahun lalu kuota PTS hanya 2000 kursi dan tahun ini menjadi 3000 kursi. Mahasiswa PTS juga akan mendapatkan jatah yang sama dengan penerima Bidik Misi mahasiswa PTN, yaitu sekitar Rp 12 juta per orang per tahun. Pada penyeleksian Bidik Misi untuk mahasiswa PTS diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing perguruan tinggi. Kemdikbud hanya memberikan beberapa aturan, seperti akreditasi program studi, program studi yang dipilih dan mahasiswa yang bersangkutan memenuhi kriteria miskin berprestasi. Kesempatan mendapatkan beasiswa studi gratis di program studi berakreditasi A ini dibuka dalam pendaftaran mahasiswa baru (maba) ABM 2013. ”Pendaftar bidikmisi di kampus ABM jumlahnya mencapai ribuan, dan akhirnya terjaring yang benar-benar layak menerima beasiswa untuk warga miskin dan berprestasi ini,” ujarnya.
Diakuinya, melalui program bidimisi ini ABM ingin memberikan kontribusinya dengan ikut mendidik mahasiswa yang tidak mampu namun memiliki prestasi. Beasiswa bidikmisi merupakan program pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia yang berada di garis kemiskinan. Dengan menempuh pendidikan tinggi diharapkan keluarga miskin bisa terangkat. Meski besaran bantuan bidikmisi dari pemerintah tidak sebesar kewajiban biaya studi mahasiswa di perguruan tinggi, namun ABM menerima kepercayaan tersebut dengan penuh tanggung jawab.
“Kami ingin berkontribusi untuk ikut mencerdaskan anak bangsa,” bebernya.
Seperti diketahui, kepercayaan sebagai pengelola bidikmisi ini diterima ABM karena kampus ini memiliki program studi yang terakreditasi A dalam program studi Manajemen. “Kami bangga atas kepercayaan dari pemerintah karena dipercaya untuk mengelola beasiswa bidikmisi,” ungkapnya.
Persyaratan pendaftar beasiswa ini adalah lulusan SMA fresh graduate, tidak mampu secara ekonomi, dan memiliki prestasi akademik dan non akademik, serta siswa tersebut harus direkomendasikan oleh sekolah sebagai siswa yang berhak mendapatkan beasiswa tersebut. Selain beasiswa pendidikan, mahasiswa bidikmisi juga mendapatkan biaya hidup per bulan.
Menurut Ketua ABM, Bunyamin PhD, kesanggupan ABM mengelola bidikmisi i merupakan bentuk kepedulian dalam menyukseskan program pemerintah.
Lebih jauh, Benny, panggilan akrab Bunyamin, menjelaskan sebenarnya biaya pendidikan yang dikucurkan pemerintah untuk biaya studi mahasiswa bidikmisi tidak terlalu besar. Namun karena program ini sifatnya sharing atau hand to hand maka PTS tidak boleh menarik biaya sedikitpun kepada mahasiswa bidikmisi.
“Beasiswa ini sebenarnya tidak gratis karena kami menargetkan mahasiswa penerima beasiswa ini semangat belajar dan terus berprestasi,” tegasnya.
sumber: Malang Post, Kamis 10 Oktober 2013
You must be logged in to post a comment.