Mahasiswa Jepang Diberi Nama Dani, Vera dan Siti
Malang – “Bahasa Indonesia itu sulit, tapi saya suka belajar bahasa dan budaya Indonesia.” Kalimat ini diungkapkan para mahasiswa asal Jepang yang kemarin tiba di kampus STIE Malangkucecwara Malang (ABM).Ada 16 mahasiswa asal Kanda University of International Studies (KUIS) Jepang yang akan belajar seama satu bulan di ABM.
Dalam acara penyambutan kemarin satu per satu mahasiswa ini mengenalkan dirinya. “Nama Indonesia saya Dani, belajar bahasa Indonesia membuat saya senang. Apalagi kota ini indah dan saya ingin melihat pantai disini,” ungkapnya. Untuk lebih mengakrabkan mahasiswa Jepang dengan budaya Indonesia, masing-masing sudah memiliki nama panggilan Indonesia. Ada Dani, Vera, Siti, Sherina, dan nama Indonesia lainnya. Mereka pun menyukai panggilan yang diberikan dosen di KUIS.
Associate Professor KUIS, Suyoto menuturkan selama satu bulan di Malang, mahasiswa Jepang ini akan melakukan berbagai kegiatan. Diantaranya adalah kegiatan klasikal belajar bahasa Indonesia di kelas dan dilanjutkan dengan praktikum. Juga ada sesi pegenalan sosio budaya dengan menghadirkan praktisi misalnya pembatik kedalam kelas.
“Tidak hanya mahasiswa Jepang yang akan belajar budaya, mahasiswa ABM juga bisa belajar pada mereka. Misalnya bagaimana memakai Yukata dan Kimono sementara mereka juga diajarkan bagaimaa memakai busana adat Indonesia,” urainya.
Menurutnya tahun ini diharapkan ada peningkatan kerjasama setelah MoU tahun lalu. Diantaranya kerjasama pertukaran dosen, mahasiswa dan staf untuk berkolaborasi dalam bidang social maupun budaya.
“Rencananya mahasiswa ABM juga akan dikirim ke Jepang untuk mengikuti program yang dibuat oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Jepang,” urainya.
Lebih jauh Suyoto menuturkan Indonesian Studies Program (ISP) MCE adalah program yang dirancang sebagai pusat layanan pembelajaran tentang Indonesia, baik secara global maupun aspectual. Program pembelajaran bahasa dan budaya Indonesia bagi penutur asing (BIPA di ISP MCE dilaksanakan dalam bebrapa jenis. Ada program intensif (program Bunga dan program Matahari), program BIPA Khusus dengan durasi sesuai dengan keinginan pembelajaran (tiga bulan, satu semester, atau satu tahun) dan program Area Studies yang diperuntukkan kepada mereka yang ingin belajar tentang aspek ke Indonesian secara lebih khusus dan mendalam.
Peserta program ini juga akan dikenalkan dengan objek senibudaya bangsa Indonesia, yaitu tari tradisional, batik tradisional, dan silat tradisional yang dikemas sebagai kelas pilihan. Sebagai tolak ukur kinerja pembelajaran, pada akhir program semua peserta diharapkan melakukan untuk kinerja belajar dalam acara Gelar Kreasi dan Prestasi yang digelar sebagai acara pisah kenang.
Dalam agenda penyambutan kemarin hadir pula Ketua ABM, Bunyamin PhD serta jajaran pimpinan ABM lainnya.
sumber: Malang Post, Sabtu 16 Februari 2013
You must be logged in to post a comment.