ABM Genjot Tim Task Force
MALANG – berkompetisi pada program hibah ditjen pendidikan tinggi (Dikti) menjadi gengsi tersendiri bagi perguruan tiggi. karena tiu tahun 2013 ini STIE Malangkucecwara malang (ABM) mengoptimalkan keberadaan tim task force untuk bisa merebut hibah yang digulirkan oleh Dikti.
“Pada tahun 2012 lalu hampir semua hibah dikti bisa diperoleh ABM,tahun 2013 ini kami harus bisa memertahankanya,”ungkap tim Task Force ABM, Dr Nunung Nurastuti Utami SE M.Si kepada Malang Post.
Di tahun 2012 lalu,nilai hibah yang diterima ABM sedikitnya senilai Rp 5 miliar. Mulai dari hibah penelitian,pengembangan SDM dan juga institusi. Yang terbaru diperoleh Prodi Akuntansi untuk hibah penyusunan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) senilai Rp 50 juta. “sebenarnya nilai dananya tidak begitu penting. Yang terpenting adalah dampaknya kepada SDM di kampus,”bebernya.
Nunung mencontohkan saat mendapatkan program hibah kompetensi (PHK) A2 yang merupakan hibah peningkatan SDM misalnya, maka dosen berkesempatan mengikuti workshop penelitian. Dengan demikian kemampuan kemampuan dosen meneliti pun meningkat. “karena dosen sudah mahir meneliti maka kompetisi pun bisa lebih mudah, meski harus bersaing dengan dosen dari berbagai perguruan tinggi lainnya di Indonesia,”urainya.
Tim Task Force pada tahun sebelumnya dan lebih dimatangkan pada tahun ini. Menurut Nunung untuk bisa menenangkan hibah yang begitu banyak, salah satu rahasianya adalah melaksanakan program Dikti. Kalau satu hibah yang diterima bisa dijalankan dengan baik maka hibah berikutnya juga akan mudah akan didapatkan. Selain tim task force juga harus komitmen dan bertanggung jawab.
“Kesesuaian proposal dan factual juga sangat penting, ” bebernya. Sementara itu ketua Prodi Akuntansi, Widanarni menuturkan hibah KBK yang diperoleh akan dituangkan dalam peninjauan kurikulum di jurusan. “KBK sudah kami lakukan hanya saja perlu dilakukan peninjauan agar sesuai dengan perkembangan diluar kampus, “ujarnya. (oci/eno)
sumber: Malang Post, Kamis 10 Januari 2013