Ajak Anak Muda Tahu Sejarah dan Budaya
Ada yang berbeda dalam perayaan ulang tahun ke-4 Komunitas Blogger Malang Raya selama dua hari kemarin (7-8 Januari). Sebab, berbagai rangkaian kegiatan ditutup dengan obrolan mengenai sejarah.
Memang, selama ini para blogger cukup jarang membicarakan sejara di dalam dunia maya maupun nyata. Ketua Komunitas Blogger Ngalam M. Fauzil Haqqi membenarkan kalau saat ini jarang blogger mengangkat konten sejarah. Itu sebabnya dalam salah satu kegiatan puncak diberi nama Obrolan Bloggerngalam Mengenang Sejarah Memajukan Budaya (Oblong Merah Muda).
Seorang pengamat sejarah Dwi Cahyono (penggagas Festival Malang Kembali) didatangkan untuk memberikan pemahaman terhadap sejarah Indonesia, khususnya Malang. “Ini merupakan salah satu misi kami dalam mengangkat konten lokal agar bisa menjadi global”, ujarnya dengan semangat.
Dalam seminar yang berlangsug di Kampus STIE Malangkucecwara, Dwi menyampaikan bahwa anak-anak muda harus tahu sejarah. Karena masa lalu bisa dijadikan sebuah semangat untuk mempertahankan budaya asli daerah. “Kelihatannya di sini masih muda semua. Jadi, sangat penting untuk mengetahui sejarah bangsa ini” katanya mengawali seminar yang diikuti lebih dari 150 blogger dari berbagai daerah.
Selain Dwi Cahyono, ada juga seorang founder, announcer salah satu radio Malang, Ovan Tobing bersama para penggiat konten lokal yang ikut memberikan materi. “Meskipun sejarah dan budaya tidak boleh dilupakan. Kita semua harus tetap maju dengan peradaban dan teknologi saat ini” kata pria bersuara khas itu.
Selain seminar, kemarin para peserta juga berkeliling ke tempat-tempat bersejarah di Kota Malang. “Acara ini sangat bagus. Selain mendapat materi lewat seminar, kami juga bisa langsung tahu tempat bersejarah di Malang” ujar salah satu peserta.
Sementara itu, STIE Malangkucecwara (STIE MCE) juga mendukung kegiatan blogger ngalam di setiap kegiatannya. Seperti lokasi kegiatan yang selalu ada di kampus yang dulu dikenal dengan nama ABM itu, beberapa mahasiswa STIE MCE kemarin juga tampak mengikuti acara tersebut. Karena selama ini blog sudah sangat familier di lingkungan kampus ini.
“Sebagian besar mahasiswa di sini punya blog. Dosennya juga begitu. Bahkan interaksi perkuliahan antara Dosen dengan Mahasiswa tidak hanya di kampus saja, tapi banyak juga terjadi di blog” ujar Hanif Mauludin KaBag Kemahasiswaan STIE Malangkucecwara.
sumber Radar Malang: Senin 9 Januari 2012