Tim STIE Malangkucecwara Raih Emas dalam PIMNAS 2011 di UNHAS Makassar
Dua dari tiga tim yang lolos ke ajang bergengsi di Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) PIMNAS 2011. Satu meraih Emas dan satu lagi Perak. Hasil itu membuat nama STIE-MCE ada di urutan ke-7 secara Nasional, dan mengalahkan ITB dan Universitas Padjajaran.
Juri Terpikat Kerah Gantung, saat Presentasi Sempat Dikira Model
Tim yang sukses meraih emas terdiri dari tiga mahasiswi cantik. Bahkan, saat bersaing di Universitas Hassanudin, tempat penyelenggaraan PIMNAS 2011 pada 19-21 Juli lalu, banyak yang mengira mereka adalah model. Sambutan meriah saat presentasi menjadi bukti kalau performa tim diketuai Alin Putri, beranggotakan Mirsha Stefanie dan Syarafina Nanda ini mampu memikat tim lain. “Kami kaget saat maju mau presentasi sambutannya heboh banget” ujar Alin.
Satu prestasi gemilang ditorehkan Mahasiswa STIE Malangkucecwara (dulu Akademi Bank Malang) di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2011 Makassar kemarin
Alin melanjutkan kalau sebenarnya dari sambutan meriah terhadap kelompoknya, membuat timnya menargetkan untuk menjadi juara favorit. Sebab, penelitian lain dari UGM, UI, ITB dan kampus ternama lainnya membuat kelompok yang mengangkat judul penelitian “Kerah Gantung sebagai Mediasi Penampilan Pekerja Aktif dan Kemudahan Berbusana Santai” ini keder.
Namun, 21 Juli malam lalu saat pengumuman juara dilangsungkan, mereka sempat lemas karena juara favorit berasal dari kampus lain. Tapi tidak disangka, saat pengumuman peraih Emas, malah tim “Kerah Gantung” yang disebutkan.
“Senang bukan main mas rasanya. Berharap jadi favorit, malah dapat emas”, ujar Mirsha, salah satu tim Kerah Gantung.
Ketika ditanya tentang kunci suksesnya, Alin menimpali kalau ide kreatif dan inovasi yang berperan besar. Juri yang dihadapi oleh semua tim saat itu langsung online. Banyak tim yang produknya ditemukan sudah diciptakan oleh orang lain. Namun ketika juri mencari via Google, ternyata kerah gantung belum pernah dibuat orang lain sebelumnya.
Alin yang memiliki ide awal pembuatan kerah gantung, awalnya terinspirasi saat di kampus. Banyak mahasiswa yang lebih suka memakai t-shirt daripada kemeja berkerah karena alasan gerah. Padahal peraturan kampus mewajibkan mahasiswa harus mengenakan baju berkerah. Dari situ Alin memiliki ide membuat kerah gantung.
Kerah yang sejak beberapa bulan lalu diproduksi oleh Alin dan kawan-kawan itu bisa dikenakan dengan praktis. Saat kuliah, mahasiswa bisa mengenakan kerah tersebut. Usai perkuliahan, bisa dilepas dengan mudah. Karea untuk melekatkan kerah itu ke baju hanya dengan menggunakan magnet yang sudah tertempel.
Dan kini, tidak hanya mahasiswa saja yang membeli, banyak karyawan kantoran yang memesan via online “Kami optimis kerah gantung akan populer. Bahkan salah satu juri di PIMNAS langsung pesan setelah menguji” tutur Alin.
Dalam satu hari, tiga mahasiswi angkatan 2008 dan 2010 ini bisa memproduksi 20 kerah. Untuk pemasarannya, penjualan online masih menjadi senjata utama. Terutama melalui Facebook (kerahgantung@yahoo.co.id). Untuk satu kerah gantung dijual dengan harga Rp 25.000
Usai meraih emas, kedepan perempuan berusia 21 tahun itu bersama dua temannya akan mematenkan produknya. Karena mereka mengakui kalau kerah gantung mudah ditiru karena pembuatannya yang simpel.
sumber, Radar Malang, Kamis 28 Juli 2011
You must be logged in to post a comment.