Kewirausahaan di STIE-MCE (ABM)
Pendidikan kewirausahaan mesti berjalan secara berkesinambungan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh proses pendidikan di perguruan tinggi. Upaya ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran terdidik yang terus meningkat dengan menyiapkan lulusan perguruan tinggi yang tidak hanya berorientasi sebagai pencari kerja, tetapi juga sebagai pencipta lapangan kerja. Dengan gencarnya pendidikan kewirausahaan, baik yang diintegrasikan dalam kurikulum maupun kegiatan kemahasiswaan, maka diharapkan lulusan perguruan tinggi berhasil menjadi usahawan. yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi bangsa.
Menurut ASHE – Association for the Study Higher Education Report (2007), keberhasilan studi mahasiswa ditentukan oleh dua ukuran, yakni jumlah waktu dan upaya mahasiswa terlibat dalam proses pembelajaran dan kemampuan perguruan tinggi menyediakan layanan sumberdaya, kurikulum, fasilitas dan program aktivitas yang menarik partisipasi mahasiswa untuk meningkatkan aktualisasi, kepuasan dan ketrampilan. Dalam konteks pendidikan kewirausahaan, nampaknya partisipasi mahasiswa dan kemampuan perguruan tinggi perlu disinergikan, agar menyediakan layanan sebaik-baiknya agar melahirkan student entrepreneur.
STIE Malangkuçeçwara Malang (ABM) telah menyertakan pendidikan kewirausahaan dalam kurikulumnya. Diharapkan dengan adanya pendidikan kewirausahaan tersebut, mahasiswa dapat mengembangkan jiwa usaha. Sehingga ketika lulus nanti mahasiswa dapat secara langsung menerapkan keilmuannya di masyarakat. Salah satu mata kuliah yang juga mengembangkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa adalah mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis. Pada mata kuliah ini mahasiswa tidak hanya bisa menilai kelayakan suatu bisnis dengan cara membuat business plan, tetapi mahasiswa juga dapat menciptakan ide bisnisnya, dan di akhir perkuliahan mahasiswa harus bisa menjual produk yang telah dihasilkan. Berikut ini adalah hasil kreatifitas produk-produk yang telah dihasilkan oleh mahasiswa STIE Malangkuçeçwara Malang (ABM) melalui gelar produk kewirausahaan antara lain:
- Boneka Ipin-Upin yang kalau di sentuh kepalanya akan bergoyang, merupakan tokoh film anak yang lagi digandrungi oleh anak-anak kecil.
- Tas sepatu, ide ini muncul karena jika bepergian sebagian besar tas akan bercampur dengan baju. Sehingga dengan munculnya ide ini akan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk meletakkan sepatu yang terpisah dengan baju.
- Clay, hiasan pernak-pernik yang meliputi gantungan kunci, hiasan rambut, hiasan dinding yang terbuat dari bahan yang sangat sederhana dan murah yaitu dari tepung.
- Kaos ABM dengan harga yang relatif murah, dan model bisa disesuaikan dengan pesanan
- Mug tumbler, ide ini muncul karena adanya piala dunia yang hampir digemari oleh semua orang. Mug ini dihiasi dengan tokoh-tokoh yang ada dalam piala dunia.
- Pigura putar, merupakan tempat menaruh berbagai macam foto yang dapat diputar-putar untuk melihat satu bagian ke bagian yang lain.
- Berbagai hiasan dari kain flanel
- Pin bercermin, ide ini muncul untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang suka mengoleksi pin, tetapi dapat sekaligus digunakan sebagai cermin.
- Dan lain-lain
You must be logged in to post a comment.