Berkomitmen Tinggi, jadi Deklarator CCS
Komitmen tinggi STIE Malangkuçeçwara (STIE MCE) yang terus menginternalisasikan sikap disiplin, jujur, bekerja keras, dan transparan keseluruh civitas akademika “berbuah” manis. Salah satunya, karena komitmen itu, Ketua STIE MCE Nevi Danila dipercaya sejumlah tokoh nasional menjadi Deklarator Center for Corruption Studies (CCS) pada 24 Januari lalu di Jakarta.
Hadir dalam deklarasi itu antara lain Ketua KPK Antasari Ashar dan perwakilan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia. CCS ini merupakan lembaga nirlaba yang bertugas mengonsep strategi pencegahan korupsi melalui jalur pendidikan. “Salah satu tugasnya adalah melahirkan sikap anti korupsi sejak dari belajar disekolah dan kampus,” ujar Nevi.
Dalam CCS ini, sejumlah pakar dari berbagai latar belakang keilmuan berhimpun, membangun barisan, menyatukan visi dan misi untuk melakukan pencegahan korupsi melalui pendekatan pendidikan. Konsep itu sejalan dengan kebijakan STIE MCE yang selalu menekankan pentingnya perilaku jujur dan transparan.
Karena itu, sebagai kampus yang mencetak calon ekonom, STIE MCE merasa ikut terpanggil menyiapkan ekonom yang punya sikap jujur, transparan dan disiplin.” Sebagai langkah nyata, kami membentuk pusat kajian korupsi. Selain itu, sikap seluruh civitas akademika STIE MCE yang selama ini sudah kami lakukan, akan kami jadikan model CCS ini,” jelas Nevi.
Dengan begitu, apa yang sudah dilakukan STIE MCE ini akan diterapkan. Sehingga, bagi kampus ini akan semakin dimantapkan, sedang bagi dunia pendidikan pada umumnya akan menjadi model.” Ini juga sebagai salah satu pengabdian STIE MCE pada bangsa dan Negara ini ,” tambahnya
CCS sendiri, sambung Nevi, memerlukan dukungan besar dari kalangan akademis. Dukungan itu berupa keikutsertaan membangun budaya anti-korupsi dalam upaya membangun clean government.” Saya kira, saat ini, sudah waktunya kampus menjadi pusat budaya yang mampu menularkan budaya anti-korupsi dengan sentuhan pendidkan,” ucap Nevi.