Bentuk STIE Tetap Diminati, Keilmuan Ekonomi Masih Favorit
Banyak kalangan termasuk beberapa praktisi pendidikan di Kota Malang menilai bahwa turunnya minat calon mahasiswa pada STIE Malangkucecwara, salah satunya disebabkan pada faktor kejenuhan pada keilmuan yang ditawarkan. Dengan bentuk Sekolah Tinggi berarti secara keilmuan hanya fokus pada satu saja yang dikaji dan diajarkan. Pada STIE misalnya hanya menawarkan satu keilmuan ekonomi saja.
“Berbeda dengan bentuk universitas yang multiscience, pengembangan keilmuan di STIE cenderung lebih lambat meski pengkajiannya menjadi lebih khusus. Pada era sekarang ada kecenderungan calon mahasiswa itu untuk mendapat keilmuan yang lebih banyak, makanya bentuk universitas lebih diminati,” terang salah seorang praktisi yang ditemui oleh KORAN PENDIDIKAN.
Dari penelusuran data yang dilakukan KORAN PENDIDIKAN, keilmuan ekonomi pada perguruan tinggi (PT) di Indonesia masih menjadi ‘pintu’ utama dalam menarik calon mahasiswa. Ini bisa dilihat bahwa keilmuan ekonomi dibuka dibanyak pendidikan tinggi. Program studi (PS) Akuntansi misalnya, untuk jenjang S1 nya dibuka oleh 529 PT di Indonesia, sedang jenjang S2 nya dibuka oleh 29 PT. tidak ketinggan pogram Diploma 3 yang dibuka oleh 350 PT.
Sedang PS Manajemen jenjang Strata 1, hingga tahun 2007 sudah dibuka oleh 759 PT. Pendidikan lanjutannya pada jenjang Strata 2 bisa diambil pada 191 PT yang membuka PS ini. Sedang pada jenjang doktoralnya, terdapat 5 PT yang membuka PS Ilmu Manajemen. Hal ini tentu menunjukkan masih tingginya peluang bagi kampus yang membuka keilmuan ekonomi.
Bila ditilik dari data yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), calon mahasiswa yang berminat masuk ke PT berbentuk Sekolah Tinggi juga masih besar, meski memang jumlahnya tidak sebanyak yang ingin masuk universitas. Lebih khusus pada data dari Kopertis (Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta) VII untuk wilayah Jawa Timur dan sekitarnya, jumlah peminat universitas sebanyak 48.419 orang, sedang peminat pada Sekolah Tinggi mencapai 19.498. Jumlah ini pun lebih besar dari peminat yang masuk Institut, Akademi, dan Politeknik.
Adanya pandangan kejenuhan pada keilmuan ekonomi yang berimbas pada menurunnya minat calon mahasiswa ke STIE MCE, Drs Sonhaji MS tidak sepenuhnya membenarkan. Menurut dosen yang sudah mengabdi lebih dari 25 tahun ini, sebenarnya malah bentuk Sekolah Tinggi itu lebih khusus dan mendalam dalam pengembangan dan kajian keilmuannya serta bisa lebih praktis dengan bidang usaha di percaturan dunia kerja.
“Namun memang tidak bisa dipungkiri bila banyak tumbuh Sekolah Tinggi (termasuk STIE-red) di beberapa daerah, khususnya di luar Jawa. Sehingga calon mahasiswa merasa tidak perlu lagi jauh-jauh ke Malang, di daerahnya sendiri ada,” terang Sonhaji.
sumber: www.koranpendidikan.com